
"Sekolah gratis itu memang sangat bagus terutama bagi masyarakat miskin. Yang harus dipertegas adalah mau tidak masyarakat miskin itu sekolah," kata Komarudin Hidayata.
Menurut dia, sekolah gratis yang diterapkan saat ini ternyata mempunyai dampak negatif dan harus secepatnya diselasaikan pemerintah.
Dampak dari sekolah gratis itu, kata dia, antara lain menurunnya partisipasi masyarakat, terutama orang tua siswa, karena mereka menganggap seluruh kebutuhan maupun pembiayaan sekolah ditanggung negara.
"Dulu antara sekolah dan orang tua siswa sering kumpul untuk membahas masalah pungutan. Namun, saat ini mereka takut untuk dilakukan karena banyak yang mengawasi seperti LSM maupun media," kata Rektor UIN Syarif Hidayatullah itu.
Akibatnya, kata dia, banyak kegiatan siswa yang seharusnya dilakukan untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar tidak terlaksana dengan baik, seperti ekstra kulikuler maupun olah raga.
"Dulu sebagian dana berasal dari orang tua dan saat ini semuanya tidak bisa dilakukan. Untuk itu pemerintah harus memperhatikan," katanya menegaskan.
Ia mengatakan, agar program itu berjalan dengan lancar pihaknya meminta kepada pemerintah mengganti istilah sekolah gratis dengan sekolah bermutu.
Dengan istilah sekolah gratis, lanjut dia, banyak orang yang mampu enggan menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut, bahkan banyak yang sekolah ke luar negeri.
"Yang menjadi pertanyaan adalah apakah sekolah gratis akan membawa mutu yang lebih baik? Itu yang harus segera dijawab oleh pemerintah," katanya. (mp/*a)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar