Selasa, Mei 31, 2011

Memalukan Punya Anggaran Atap SMPN 198 Nyaris Ambruk

JAKARTA, M86 - Ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 198 Jakarta Timur belakangan ini cukup diresahkan dengan kondisi gedung sekolah mereka yang kondisinya rawan ambruk. Bahkan, ada satu ruangan kelas yang kondisinya betul-betul memperhatikan, di mana bagian atapnya terlihat jebol, sehingga jika kondisi ini tidak segera diperbaiki dikhawatirkan akan mengancam keselamatan para siswa serta mengganggu proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Padahal, untuk perbaikan sekolah yang rusak sudah dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, sekolah yang dibangun sejak tahun 1979 dan berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi ini, sebetulnya telah dilakukan rehab berat pada tahun 2009. Sayangnya, tidak seluruh bangunan sekolah itu dilakukan rehab berat.
Bahkan, enam ruang kelas di antaranya hingga saat ini tetap dibiarkan rusak. Dari enam kelas itu, satu di antaranya yakni, ruang kelas delapan kondisinya paling parah di mana, bagian atap terlihat jebol. Selain itu, kondisi pintu dan jendelanya pun terlihat rusak. Bahkan, lantainya pun terlihat bergelombang sehingga praktis ruangan ini tidak layak lagi untuk menyelenggarakan KBM.

Sedangkan lima ruang kelas lainnya masih digunakan untuk menyelenggarakan KBM. Hanya saja, pihak sekolah harus menopang bagian atapnya menggunakan balok. Secara fisik, enam ruang kelas ini sudah sangat memprihatinkan. Seluruh atapnya sudah rusak, temboknya keropos dan seluruh kanopinya juga sudah hancur. Beberapa tiang penyangga kanopi juga terlihat miring dan keropos. Bahkan, sebagian gentengnya sudah tidak pada tempatnya.

Kepala SMPN 198, Amer Manurung mengatakan, meski kondisi fisik bangunan sudah sangat memprihatinkan, namun ruang kelas itu masih digunakan untuk KBM. Sebab, seluruh ruang kelas memang digunakan semua untuk menampung sebanyak 800-an siswa yang terbagi dalam sua shift yakni, pagi dan siang. Ia mengaku, sudah tiga kali mengusulkan agar dilakukan rehab total maupun rehab berat. Namun, hingga kini hal itu tidak juga terealisasi. “Sebagai kepala sekkolah jelas saya malu, kok masih ada sekolah di Jakarta yang kondisinya nyaris roboh seperti ini. Kasihan para siswa jadi terganggu belajarnya,” ujar Amer, Selasa (31/5).

Kondisi fisik bangunan sekolah yang memprihatinkan ini agaknya juga berdampak pada prestasi sekolah. Tahun 2010, prestasi SMPN 198 berada diurutan ke 453 dari seluruh sekolah yang ada di DKI Jakarta. Dalam berbagai kegiatan akademik maupun non akademik, praktis sekolah ini juga tidak berprestasi. ”Faktor ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar siswa sehingga rankingnya tidak terlihat bagus. Demikian juga untuk bidang akademik, seperti pekan olahraga siswa, tidak ada prestasinya, terlebih orangtua murid di sini kebanyakan berasal dari keluarga tidak mampu,” imbuh Amer Manulang.

Salah seorang siswi SMPN 198, Delfina Anggraini Solin (14) mengaku, sangat khawatir dengan kondisi fisik bangunan sekolahnya. Setiap hari, ia dan rekan-rekannya selalu dihantui perasaan was-was dan khawatir akan bahaya ambruknya sekolah. “Jelas kami khawatir dengan kondisi bangunan yang rawan ambruk ini. Kami takut tertimpa atap sekolah,” paparnya.

Kasie Sarana dan Prasarana, Sudin Pendidikan Dasar Jakarta Timur, Daniel Medan mengatakan, pada tahun 2010 lalu pihaknya sudah mengajukan usulan agar SMPN 198 direhab berat. Namun entah kenapa usulan itu dicoret sehingga batal dilakukan rehabilitasi. Kemudian pada tahun ini, hal itu juga tidak dimasukkan dalam RAPBD. “Sekarang kami usulkan agar bangunan itu direhab melalui dana APBD Perubahan tahun 2011 ini. Jika jadi direhab maka anggaran yang dibutuhkannya sekitar Rp 500 juta,” tandasnya. (dya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails