Rabu, Maret 09, 2011

Gara-gara Facebook, Siswa Dikeluarkan Sekolah

BOGOR, M86 - Di era teknologi informasi serta kebebasan mengeluarkan pendapat pada momen demokrasi di Indonesia ternyata hanya sekedar mimpi. Pasalnya, gara-gara menulis di jejaring sosial facebook seorang siswa harus dikeluarkan dari sekolah.

"Sekola saya korupsi looh! Pengen saya basmi!" tulis Fresta (17) di status Facebook-nya. Namun, ia tidak pernah menyangka, kalimat itu bakal membuatnya dikeluarkan dari sekolah. Malah bukan hanya dia, melainkan juga dua temannya yang ikut nimbrung di status itu.

Fresta adalah siswi kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan (SMK Pembangunan) Kota Bogor di Jawa Barat. Pada tanggal 8 Februari 2011, pukul 17.54, ia menulis dua kalimat itu di statusnya. Teman sekelasnya, Firda (17), ikut-ikutan memberi jempol pada status itu sebagai tanda menyukainya. Adapun Amelia (17) mengomentari dengan, "Hahahaha bener banget tuh".

Dua hari setelah itu, wali kelasnya mendatangi rumah Fresta di Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara. Sang guru mengundang orangtua Fresta untuk datang ke sekolah keesokan harinya. Saat ibu Fresta, Romlah Suharti (40), bertanya, sang guru tak menjelaskan, sambil beralasan akan ada penjelasan.

Keesokan harinya, pada 11 Februari, Romlah datang bersama Fresta. Beberapa menit di sana, ia sudah disodori selembar kertas kosong bermaterai. Manajemen sekolah meminta Fresta membuat surat pengunduran diri. Sekolah beralasan, ada perilaku Fresta yang tidak sesuai.

Romlah memohon agar sekolah tak mengeluarkan anaknya. Hari itu ia masih menolak menandatangani. Tanggal 14 Februari, Fresta resmi dikeluarkan dari sekolah setelah tetap tak ada titik temu. Hal serupa juga dialami dua temannya, Amelia dan Firda.

Mengapa menulis seperti itu di Facebook? "Soalnya denger-denger begitu. Siang sebelum menulis, air di kamar mandi sekolah ngadat. Hari itu juga datang orang PDAM ke sekolah nagih. Katanya tiga bulan belum bayar," tutur Fresta, di ruang rapat Komisi D DPRD Kota Bogor.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Provinsi Jawa Barat Diani Budiarto menyayangkan sikap sekolah yang mengeluarkan sejumlah siswanya akibat melakukan "posting" di akun facebook milik mereka. Untuk itu, pihaknya akan memanggil pihak sekolah. "Kita akan panggil pihak sekolah untuk dimintai keterangan mereka," katanya.

Menurut Wali Kota tindakan sekolah, mengeluarkan siswa yang melakukan kesalahan bukanlah sikap yang menyelesaikan permasalahan.

Wali Kota juga menyayangkan sikap para siswa saat ini yang kurang selektif dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi."Namanya anak-anak masih masa pubertas, maunya terkenal. Mereka bikin status di Facebook, karena ingin dikenal. Padahal dampaknya sangat besar akibat ekspose di facebook," kata Wali Kota.(jek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails