JAKARTA, M86 - Sebanyak 8 orangtua siswa di Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) Semper Barat 15 Pagi, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, mendesak Kasudin Dikdas Jakut untuk memanggil Kepala Sekolah SDSN Semper Barat 15 Pagi, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakut.
Pasalnya, orang tua murid mengakui, Kepsek diduga akan melakukan praktik 'Pungli' terhadap mereka dengan dalil sebagai uang pergantian pagar kayu yang roboh di sekolah tersebut.
Dimana sebelumnya, Jum'at (11/03) lalu anak-anak mereka secara tidak sengaja telah bermain bola hingga menyebabkan pagar tersebut roboh. Dan Kepala Sekolah dengan arogan meminta ganti pagar tersebut senilai Rp 150 ribu pada para siswa tersebut.
"Tolong Kasudin panggil dan tanyakan langsung kepada Kepala Sekolah, kenapa kami mau dimintai ganti rugi sebesar Rp 150 Ribu per orang. Padahal, anak-anak kami tidak sengaja," ketus Mega Intan (37), salah satu orang tua siswa yang bernama Moza, Rabu (16/03).
Mega mengakui, lantaran tidak sanggup menganti, maka dirinya Sabtu (12/03) lalu berinisiatif untuk melakukan perbaikan pagar dengan membawa pasir sekarung dan semen."Sanggupnya cuma bisa beli semen dan pasir, biarlah dikerjain sendiri dengan tetangga daripada ganti sebesar itu," bebernya.
Hal senada juga disampaikan Safei (35), orang tua dari Shamil Filar, meski mengakui hingga kini belum mengganti. Namun, akibat dari pagar roboh anaknya enggan masuk sekolah pada hari Sabtu. Padahal, waktu itu harus masuk karena ada pelajaran ekstra kulikuler di sekolahan.
"Saya tanya kenapa kamu tidak masuk sekolah, katanya takut sama Kepala Sekolah diminta untuk ganti uang pagar," ketusnya.
Secara terpisah Kasudin Dikdas Jakut, Istaryatiningtias, saat dikonfirmasi mengakui, akan menanyakan langsung kepada Kepsek yang bersangkutan. (jek)
Rabu, Maret 16, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar