JAKARTA, MP - Sebagai bentuk implementasi dukungan terhadap kemajuan pola pendidikan nasional, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, menggelar seminar edutainment. Kegiatan yang digelar di Wahana Rama Sinta, Dufan, Ancol, Senin (17/5), diikuti oleh 1.200-an guru tingkat TK-SMA se-DKI Jakarta. Materi yang dibahasnya adalah berbagai aplikasi model pembelajaran edutainment, sesuai dengan temanya yakni "Edutainment Sebagai Implementasi Ilmu Pengetahuan Siswa".
Seminar edutainment ini terselenggara atas kerja sama berbagai pihak. Seperti Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Riset dan Teknologi Indonesia, Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan didukung oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta Universitas Indonesia (UI).
"Seminar ini membahas mengenai pentingnya menerapkan konsep edutainment bagi dunia pendidikan dalam meningkatkan kompetensi anak didik ke depan," kata Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Senin (17/5). Pihaknya secara konsisten telah menjadikan konsep edutainment sebagai basis pengembangan berbagai wahana dan program hiburan yang digelar di Ancol.
Tujuannya untuk memberikan nilai lebih bagi pengunjung sehingga tidak hanya mendapatkan hiburan semata. Ini juga sebagai upaya untuk berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia.
Konsep edutainment merupakan sebuah konsep yang memadukan ajang pendidikan (education) dan hiburan (entertainment). Edutainment juga bisa menjadi salah satu bentuk media pembelajaran yang dipenuhi nuansa hiburan menyenangkan dan mudah dicerna oleh audience-nya. Dengan kondisi itu, transfer knowledge (pengetahuan) antara pengajar dan peserta didik dapat berlangsung dengan baik. Sebab kerja otak akan optimal dalam menerima, menyimpan dan mengolah informasi menjadi pengetahuan baru, teknologi, dan ide-ide kreatif.
"Oleh karena itulah, program pengembangan Ancol ke depan adalah membangun wahana dan berbagai aktivitas yang dapat memberikan inspirasi kepada anak didik untuk lebih kreatif," kata Budi lagi.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, menyambut gembira kegiatan tersebut. Sebab melalui kegiatan itu, komunitas pendidik seperti kepala sekolah dan guru mendapatkan tambahan wawasan dan ilmu mengajar yang makin baik. "Masalah pendidikan bukan saja tanggung jawab insan pendidik, tetapi semua komponen bangsa mempunyai tanggung jawab yang sama demi kemajuan pendidikan nasional. Kami mengucapkan apresiasi pada manajemen Ancol yang peduli dengan perkembangan dunia pendidikan melalui program seminar ini. Tentunya diharapkan kegiatan ini bermanfaat untuk kemajuan teknik mendidik yang optimal," kata Taufik.
Adapun program edutainment yang tengah dikembangkan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk adalah program edutainment Dunia Fantasi yang menyediakan ruang khusus menempati hasil karya anak bangsa berprestasi dari seluruh Indonesia. Di ruang ini juga disediakan fasilitas pendukung seperti ruang presentasi, pamer karya siswa/siswi berprestasi, dan eksperimen ilmu terapan fisika.
Selanjutnya program edutainment Gelanggang Samudera dengan menyediakan ruang khusus ilmu pengetahuan tentang aneka biota laut. Di sini, para siswa/siswi dapat melakukan praktikum biologi plus, mengenal lebih dekat lumba-lumba, dan berbagai kegiatan lainnya berhubungan dengan dunia laut. Kemudian program edutainment Atlantis yang menfokuskan pada ilmu fisika air atau mekanika fluida. Pelajar bisa belajar secara langsung di kolam Atlantis dengan mengamati kejadian-kejadian alam yang dihubungkan dengan ilmu fisika air.
Selain itu, ada juga program Kartu Prestasi Ancol yaitu pemberian fasilitas bagi seluruh siswa/siswi TK dan SD berprestasi untuk berwisata dan belajar ke seluruh unit rekreasi Taman Impian Jaya Ancol. Yakni mulai dari kawasan pantai Ancol, Dunia Fantasi, Gelanggang Samudera, Atlantis Water Adventures hingga Sea World. Semuanya diberikan secara gratis selama satu tahun.
"Untuk mendapatkan itu semua syaratnya mudah, cukup melampirkan fotokopi rapor yang menyatakan rangki 1-5 bagi siswa/siswi TK dan SD, rangking 1-3 di kelas atau memiliki prestasi di bidang seni, budaya, dan olahraga minimal di tingkat kotamadya serta menyerahkan foto ukuran 2x3 sebanyak dua lembar," jelas Budi.
Windy Pratama, guru SDN 01 Warakas yang juga peserta seminar mengatakan, kegiatan itu sangat menggembirakan. Sebab dengan begitu, ia mendapatkan tambahan wawasan metode cara mengajar yang menghibur sekaligus mendidik sehingga peserta didik tak jenuh. "Soalnya, trik mengajar itu tidak mudah karena bagaimana cara guru membuat anak didik agar tidak bosan. Dengan begitu ilmu pengetahuan yang diajarkan bakal mudah diserap mereka," ujar Windy yang sudah belasan tahun mengabdi sebagai guru ini. (red/*bj)
Senin, Mei 17, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar