Senin, Juli 04, 2011

Tuntut Kenaikan Gaji 100 Persen, Guru Mogok Kerja

JAKARTA, M86 – Guru-guru di Zimbabwe berencana berhenti melakukan aksi mogok kerja selama 11 hari. Rencananya, hari ini waktu setempat, para guru yang menuntut kenaikan gaji ini akan mulai bekerja.

Guru-guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Progresif Zimbabwe (PTUZ) melakukan mogok kerja sejak 22 Juni. Mereka menuntut pemerintah agar menaikkan gaji menjadi USD500 atau setara dengan Rp4,2 juta (Rp8.512 per USD) per bulan. Saat ini, guru di Zimbabwe digaji sebesar USD200 atau setara dengan Rp1,7 juta per bulan.

Pekan lalu, pemerintah tidak menyanggupi permintaan ini dan hanya bisa menjanjikan kenaikan gaji sebesar USD34 atau setara dengan Rp289. 425. “Tawaran pemerintah terlalu rendah dari harapan kami,” ujar Pemimpin PTUZ Takavafira Zhou.

“Kami akan mengatur kembali strategi dan bersiap-siap untuk ‘bertempur’ di hari lain. Ada sejumlah isu yang harus ditangani, termasuk masalah tunjangan transportasi dan perumahan,” katanya, seperti dilansir dari AFP, Senin (4/7).

Para guru bersikeras menuntut kenaikan gaji. Berdasarkan data Dewan Konsumen Zimbabwe, biaya hidup satu keluarga dengan lima anggota membutuhkan USD500 per bulan. Namun pemerintah bersikeras bahwa data ini tidak terjangkau karena negara Afrika itu mengalami kemunduran ekonomi selama satu dekade.


Pekerja sektor publik, khususnya guru, perawat dan dokter telah menuntut kenaikan gaji sejak 2008. Untuk mengatasi kesulitan hidup, banyak dari mereka yang bekerja di luar negeri atau mencari pekerjaan sampingan.

PTUZ merupakan rival dari organisasi guru lainnya, Asosiasi Guru Zimbabwe, (ZTA). Organisasi ZTA merupakan aliansi dari Presiden Zimbabwe Robert Mugabe. Data menyebutkan bahwa Zimbabwe memiliki 105 ribu guru. Namun PTUZ memperkirakan hanya sekitar 77 ribu orang guru yang bekerja. (red/*okz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails