JAKARTA, M86 - Pascapengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) 2001 tingkat SMA/MA/SMK, Senin (16/5) kemarin, ada pekerjaan rumah yang menunggu pemerintah di depan mata, yakni masalah penganguran kembali bertambah.
Ya, tak bisa dipungkiri, setiap tahun siswa yang dinyatakan lulus UN masuk dalam usia angkatan kerja. Namun, lantaran minimnya lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah membuat sebagian siswa yang tak terserap lapangan pekerjaan terkatung-katung dan mengganggur. Sebagian siswa yang beruntung dari segi ekonomi memilih melanjutkan ke perguruan tinggi.
Setidaknya berdasarkan catatan Kementerian Pendidikan Nasional tahun ini ada 1.476.575 siswa SMA dan sederajat yang sudah habis masanya berseragam abu-abu. Berarti sebanyak itu pula pemerintah harus menyediakan lapangan pekerjaan.
Di mata Mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro, belum mampunya pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan yang luas membuat pengangguran setiap tahunnya semakin banyak.
"Jadi selepas SMA kita bisa bekerja, tapi tatanan kerja kita jelek. Lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah sedikit, sehingga pengangguran makin banyak. Meski pemerintah mengklaim pengangguran turun, tapi itu bisa disembunyikan dengan statistik. Itu yang harus diperbaiki," ujar Wardiman seperti dilansir dari situs berita today, baru-baru ini.
Pria kelahiran 74 tahun lalu itu berpendapat, bila para lulusan SMA bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, dengan kompetensi yang tinggi, standarisasi gajinya akan naik.
"Kalau mau dapat gaji tinggi harus sekolah, tapi kalau tidak punya uang ya harus bekerja. Jangan dibalik pemahamannya," tukasnya.
Pendapat masyarakat bila banyaknya pengangguran karena faktor pendidikan dinilai Wardiman kurang tepat. Menurutnya, "Banyak pengangguran saya nilai karena pemerintah belum berhasil menarik investor, dan membuat suasana berwirausaha menjadi nyaman juga belum berhasil," kata pria asal Pamekasan, Madura yang lahir pada 22 Juni 1934 itu.
Secara terpisah praktisi pendidikan anak, Seto Mulyadi menyatakan, sebaiknya ada konsep yang jelas dari pemerintah untuk memecahkan masalah potensi meledaknya pengangguran dari para lulusan SMA. Sebab menurut pria yang akrab disapa Kak Seto itu, sejauh ini pemerintah masih kurang memberikan pemahaman kepada masyarakat bila kesuksesan bukan hanya didapat dari gelar akademis saja.
"Pemerintah harus memiliki konsep yang jelas, karena mereka para lulusan SMA bisa bekerja sebagai wirausaha karena banyak peluang yang harus dikembangkan," ujar Kak Seto.
Untuk itu, Kak Seto berharap, pemerintah mampu mengubah mind set masyarakat khususnya para orangtua dan anak didik bila setelah lulus, jalannya tak hanya kuliah saja, yang mungkin bisa membuat anak frustasi karena merasa dipaksakan.
"Kalau sudah lulus dengan SMA rata-rata mereka sudah 18 tahun masuk angkatan kerja dan mereka bisa berkarya, bisa mengembangkan bakatnya. Seperti bakat di bidang musik, dimana kita bisa melihat banyak musisi-musisi remaja bisa berhasil. Jadi tidak hanya kuliah saja," tuntasnya. (red/*tdc)
Selasa, Mei 17, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar