PURWAKARTA, MP - Ratusan ijazah kelulusan siswa SMK Bina Kerja di Kab Purwakarta, Jawa Barat, terpaksa ditahan pihak pengelola sekolah lantaran belum melunasi tunggakan SPP dan IPP sejak 2002 lalu.
Piutang siswa lulusan di SMK ini sejak tahun 2002 hingga 2010 mencapai Rp 52 juta yang hingga sekarang belum diselesaikan. “Kami terpaksa menahan ijazah mereka, ujar Kepala TU SMK Bina Kerja, Ayat, Minggu (14/3) pagi.
Ia yang didampingi Kepsek SMK Bina Kerja, Lukman Hakim, mengungkapkan, untuk kepentingan lulusan mencari pekerjaan, pihak sekolah menerbitkan foto copy ijazah yang telah dilegalisir.
Paling kami berkomunikasi lagi dengan siswa lulusan ketika mereka membutuhkan legalisir buat mencari pekerjaan. Selebihnya hampir para orang tua siswa yang masih memiliki tunggakan, tidak pernah lagi ke sekolah, tuturnya.
Menurut Ayat, alasan utama setiap tahun lulusan kerap meninggalkan sekolah ini dengan tunggakan, lantaran orang tua siswa yang kurang mampu. Segmen disekolah ini menengah ke bawah. Tunggakan uang bangunan dan SPP, rata rata Rp 1 sampai Rp 2 juta, sebut dia.
Karena praktis tidak pernah berhubungan lagi dengan orang tua siswa, lanjut Ayat, pihaknya akan melakukan jemput bola dengan mendatangi rumah mereka.
Karena kalau tidak begitu, tipis kemungkinan mereka menebus ijazah yang masih tertahan disekolah. Makanya kami akan mendatangi mereka dengan menawari agar mencicil agar lebih ringan, tukas Ayat.
Ayat menegaskan, persoalan ini kerap menjadi problematik sekolah. Sehingga, diakuinya, sekolah ini tidak mengalami kemajuan. Pasalnya, lanjut dia, pembiayaan sekolah ini disokong dari iuran siswa tersebut.
Kami dihadapkan pada kondisi sulit. Sokongan pembiayaan dari pemerintah baru dari DAK. Ketentuan mengatur bantuan dari Disdik ke pengelola SMK, harus memiliki jumlah siswa sebanyak 500 siswa. Sementara SMK ini hanya memiliki 127 siswa, tambah Kepsek SMK Bina Kerja, Lukman Hakim. (red/*pk)
Minggu, Maret 14, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar