JAKARTA, MP - Pemprov DKI menyesalkan pemangkasan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) yang dilakukan DPRD DKI karena tindakan itu dinilai tidak mendukung kemajuan dunia pendidikan di Jakarta.
"Sangat menyedihkan, karena kita sedang giat-giatnya memberikan prioritas kepada kualitas pendidikan yang semakin baik, kok program yang ditetapkan malah dicoret," kata Gubernur DKI Fauzi Bowo di Balaikota Jakarta.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto mengatakan DPRD telah memangkas BOP untuk tingkat SMA dari awal Rp75 ribu per anak per tahun menjadi Rp60.000 sampai Rp65.000 per anak per tahun.
Selain itu, pembagian dana tersebut tidak merata di tiap daerah yang dinilai akan menimbulkan kecemburuan sosial karena tidak jelas dasar penetapan besaran BOP tiap wilayah tersebut.
"BOP mestinya diberikan merata demi keadilan. Kalau tidak, ditakutkan timbul kecemburuan. Bukan tidak mungkin muncul konflik ditingkat bawah," ujar Yudi.
Selain dana BOP, kata Yudi, DPRD DKI juga menghapus dana bantuan untuk buku senilai Rp42 miliar. Dana tersebut kemudian dialihkan untuk kegiatan lain.
Gubernur berharap Raperda APBD 2010 yang masih dalam proses verifikasi di Departemen Dalam Negeri itu dapat dikembalikan ke alokasi anggaran awal.
Menurut Fauzi, besaran BOP yang diajukan Pemprov sudah sesuai dengan perhitungan dan konsisten dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
"Depdagri punya kriteria memperbaiki dan menyesuaikan itu. Konsisten atau tidak dengan acuan pembangunan yakni RPJMD," ujarnya.(red/*b8)
Selasa, Desember 29, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar