DEPOK, MP - Wali Kota Depok Nurmahmudi Ismail meminta para pelajar membantu masyarakat yang masih buta aksara untuk belajar membaca. "Saat ini sulit mencari warga Kota Depok yang masih buta aksara, karena Kota Depok sudah ditetapkan Depdiknas (Departemen Pendidikan Nasional) sebagai daerah bebas buta aksara," kata Nurmahmudi Ismail di depan sekitar 1.800 pelajar sekolah Bintara dan Cakra Buana di Depok, Sabtu (15/8).
Dikatakannya pada 2007 warga Kota Depok sudah 98 persen melek aksara. "Padahal standar Depdiknas daerah yang sudah melampaui 95 persen melek aksara, masuk dalam kategori daerah bebas buta aksara," katanya.
Menurut dia, saat ini sulit mencari warga Kota Depok yang masih buta aksara. Ia meminta para pelajar, khususnya pelajar Sekolah Bintara dan Cakra Buana, untuk mencari data pada pengurus rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) di lingkungan masing-masing, dan jika masih ada orang yang buta aksara, para pelajar diminta mengajari mereka membaca dan menulis.
Definisi buta aksara, kata dia, adalah buta aksara terhadap huruf latin dan huruf Arab, terutama terhadap hurup latin.
Dikatakannya jika para pelajar bisa menemukan warga Depok yang masih buta aksara dan membantunya belajar membaca, para pelajar telah berkontribusi pada pembangunan masyarakat di Kota Depok.
Selain bebas buta aksara, kata Nurmahmudi, program prioritas Pemerintah Kota Depok adalah bebas nyamuk.
Menurut dia, lingkungan yang bersih belum menjamin bebas nyamuk.
"Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas nyamuk, warga harus rajin bergotong-royong melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan tempat tinggal masing-masing," katanya.
Dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin, katanya, siklus hidup nyamuk dipotong sehigga nyamuk tidak sempat hidup.
"Jika Depok bebas nyamyuk, Depok juga akan bebas dari wabah penyakit demam berdarah," katanya.
Menurut Nurmahmudi, Sekolah Cakrabuana yang pada ujian nasional (UN) tingkat SMA 2009 mencatat tingkat kelulusan 100 persen, dan diharapkan bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat untuk menjadikan Depok bebas buta aksara dan bebas nyamuk.
Sekitar 1.800 sivitas akademika Sekolah Bintara dan Sekolah Cakra Buana yakni pelajar, guru, dan tata usaha, berpartisipasi pada kegiatan jalan sehat berjarak enam kilometer yang diselengarakan yayasan kedua sekolah tersebut. (red/*ant)
Sabtu, Agustus 15, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar